Keributan sering terjadi di Indonesia. Meskipun tidak sekuat di negara lain (yaitu Maroko) itu bisa membuat Anda gelisah setelah beberapa saat.
Adakah yang punya tips untuk menghindari kerepotan atau dengan cepat menyingkirkan hassler?
Sering kali, "tidak, terima kasih" tidak cukup, terutama di daerah yang sangat turis (Yogyakarta).
tips-and-tricks
local-customs
indonesia
Adrien Be
sumber
sumber
Menjual sesuatu
Saya tinggal di Indonesia jadi saya banyak mendapatkannya. Ketika mereka datang pada saya, saya bercanda dengan mereka. Saya memberi tahu mereka (supir taksi) untuk menemukan taksi "di sana". Saya memberi tahu mereka "besok" (besok). Sampai mereka menjadi bingung dan menyerah dengan jijik karena teman-teman mereka menertawakan mereka. Istri saya benci tapi saya bersenang-senang dengan mereka (baik, sambil tersenyum). Itu menghindari kemarahan.
Mengabaikan mereka sepenuhnya juga merupakan nasihat yang baik yang sering saya lakukan.
Jika hotel Anda menjemput Anda di bandara dan menunggu Anda dengan nama Anda pada tanda, Anda bisa pergi dengan mereka dan tidak ada yang akan mengganggu Anda lagi karena Anda jelas-jelas berbicara.
Sebagian besar waktu di bandara lokal saya hanya terlihat seperti saya tahu ke mana saya pergi (karena saya lakukan) dan mereka meninggalkan saya sendiri. Mungkin juga membutuhkan perusahaan yang kadang-kadang "tidak perlu" (tidak diperlukan). Tapi itu sering tidak berhasil untuk turis yang sebenarnya.
Foto dengan orang asing
Mereka melihat orang asing berkulit putih sebagai selebriti yang mereka ingin berteman. Dan seperti halnya selebritas negara asal, kita bosan karenanya. Kami hanya ingin diabaikan dan ditinggal sendirian.
Saat hiking atau di pantai mereka selalu ingin berfoto bersama kami. Istri dan saudara perempuan saya membencinya. Jadi saya memberi tahu mereka "besok" (besok) dan terus berjalan. Atau saya katakan pada mereka untuk memotret pemandangan yang indah. Atau saya menawarkan untuk mengambil foto mereka (tanpa kita). Atau jika istri saya tidak ada di sana, saya memberi tahu mereka bahwa istri saya tidak akan mengizinkannya (jika dia ada di sana, mereka akan langsung bertanya padanya).
Jika hal di atas gagal: Kami berada di pantai dan istri dan saudari saya terkepung. Saya dengan cepat mendekati dan memberi tahu mereka dengan tegas "cukup" (cukup) sambil menggelengkan kepala kepada mereka dan membawa mereka pergi. Mereka menerima pesannya. Biasanya mereka hanya ingin bersikap ramah tetapi cukup sudah.
sumber